Ada Hamba Kekasih Allah Yang Diposisikan Untuk Melayaninya, Dan Ada Pula Hamba Yang Dikhususkan Untuk Mencintainya (Hikmah Ke-Enampuluh Delapan)

Ada hamba kekasih Allah yang diposisikan untuk melayaninya, dan ada pula hamba yang dikhususkan untuk mencintainya {kepada masing-masing golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, kami berikan bantuan dari kemurahan tuhanmu. Dan kemurahan tuhanmu tidak dapat dihalangi} قَوْمٌ أَقَامَهُمُ الْحَقُّ لِخِدْمَتِهِ، وَقَوْمٌ إِخْتَصَّهُمْ بِمَحَبَّتِهِ { كُلًّاً نُمِدُّ هَؤُلاَءِ وَهَؤُلاَءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّك وَمَا كَانَ عَطَاءُLanjutkan membaca “Ada Hamba Kekasih Allah Yang Diposisikan Untuk Melayaninya, Dan Ada Pula Hamba Yang Dikhususkan Untuk Mencintainya (Hikmah Ke-Enampuluh Delapan)”

Engkau Terbebas Dari Sesuatu Yang Tidak Engkau Tamaki. Dan Engkau Menjadi Hamba Atas Sesuatu Yang Engkau Tamaki (Hikmah Ke-Enampuluh Dua)

Engkau terbebas dari sesuatu yang tidak engkau tamaki. Dan engkau menjadi hamba atas sesuatu yang engkau tamaki Engkau akan terlepas dari segala sesuatu yang tidak engkau inginkan. Dan ketiadaan keinginan atas sesuatu adalah tanda kosongnya hatimu darinya. Oleh karena itu hal ini akan membebaskan hatimu, sehingga membuahkan rasa nyaman dan tenang. Sedangkan tamak akan sesuatuLanjutkan membaca “Engkau Terbebas Dari Sesuatu Yang Tidak Engkau Tamaki. Dan Engkau Menjadi Hamba Atas Sesuatu Yang Engkau Tamaki (Hikmah Ke-Enampuluh Dua)”

Orang Yang Telah Wushul Tidak Melihat Amal Ibadahnya (Hikmah Limapuluh Sembilan)

Sa’irin masih melihat a’mal (amal ibadah dzohirnya) karena mereka belum mencapai kesempurnaan dalam menghambakan diri kepada Allah. Sedangkan washilin sama sekali tidak melihat ahwal (perbuatan hati)nya karena mereka telah tenggelam dalam pandangan kepada Allah swt) قَطَعَ السَّائِرِيْنَ لَهُ وَ الْوَاصِلِيْنَ إِلَيْهِ عَنْ رُؤْيَةِ أَعْمَالِهِمْ وَشُهُوْدِ أَحْوَالِهِمْ، أَمَّا السَّائِرُوْنَ فَلأِنَّهُمْ لَمْ يَتَحَقَّقُوْا الصِّدْقَ مَعَ الله فِيْهَا،Lanjutkan membaca “Orang Yang Telah Wushul Tidak Melihat Amal Ibadahnya (Hikmah Limapuluh Sembilan)”