Dzikir adalah salah satu amal ibadah yang memiliki kebanyak ayaan manfaat bagi kehidupan umat Muslim. Selain menambah pahala, dzikir juga membuat hati menjadi lebih tenang dan menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Meski termasuk ibadah yang mudah dilakukan, manfaat dzikir dapat dirasakan langsung bagi siapapun yang mengamalkannya. Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, denganzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41)
Allah SWT sangat senang dengan hamba-Nya yang berdzikir dan melantunkan pujian kepada-Nya. Amalan ini dapat dilakukan dengan sebanyak-banyaknya dan di mana saja seperti yang disebutkan dalam Alquran.
“Orang-orang yang berzikir kepada Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imran: 191)
Di antara banyaknya kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang baik dan akan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT), yang dianjurkan untuk selalu dibaca dan dilantunkan dalam bacaan dzikir umat Muslim adalah lafal سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ .
Subhanallah Wabihamdihi memiliki arti “Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya”. Meskipun pendek, lafal ini memiliki manfaat yang tak kalah besarnya. Ibnu Umar ra meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW berkata kepada para sahabatnya:
“Ucapkanlah subhanallah wa bihamdihi sebanyak seratus kali. Barangsiapa mengucapkannya satu kali maka tertulis baginya sepuluh kebaikan, barangsiapa mengucapkannya sepuluh kali maka tertulis baginya seratus kebaikan, barangsiapa mengucapkannya seratus kali maka tertulis baginya seribu kebaikan, barangsiapa menambahnya maka Allah pun akan menambahnya, dan barangsiapa memohon ampun, niscaya Allah akan mengampuninya.”
Keutamaan Dzikir
Hal itu membuktikan bahwa Rasulullah SAW telah memaparkan tentang keutamaan dari dzikir. Keutamaan lainnya adalah sebagai berikut:
1. Memberatkan Timbangan Pahala
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Artinya:
“Ada dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan dan disukai oleh Allah yang Maha Rahman, subhanallah wabihamdihi subhaanallahul ‘azhiim.” (HR. Bukhari)
2. Menjadi Ampunan Dosa dan Kesalahan
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Artinya:
“Barangsiapa yang mengucapkan ‘subhanallah wa bihamdihi’ sebanyak seratus kali, maka dihapuskan segala kesalahan (dosa)-nya walaupun sebanyak buih lautan.” (Muttafaq ‘alaih)
3. Menjadi tasbihnya para Malaikat
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْكَلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَا اصْطَفَى اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Artinya:
“Bahwasanya Rasulullah SAW pernah ditanya, ‘Apakah ucapan dzikir yang paling utama wahai Rasulullah ?’, Maka Rasulullah menjawab ‘dzikir yang Allah pilih bagi para malaikat-Nya dan hamba-hamba-Nya, yakni: subhaanallahi wa bihamdihi.'” (HR Muslim)
4. Ucapan yang paling dicintai oleh Allah
أَلاَ أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الْكَلاَمِ إِلَى اللهِ تَعَالَى؟ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلاَمِ إِلىَ اللهِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Artinya:
“Maukah kamu aku beritahu ucapan yang paling dicintai Allah? Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah ‘subhanallah wa bihamdihi'” (HR. Muslim)
5. Pahalanya seperti berinfaq gunung emas
من هاله الليل أن يكابده أو بخل بالمال أن ينفقه أو جبن عن العدو أن يقاتله فليكثر من سبحان الله وبحمده فإنها أحب إلى الله من جبل ذهب ينفقه في سبيل الله عز وجل
Artinya
“Barang siapa yang dicegah oleh istirahat malamnya untuk melakukan ibadah atau kebakhilannya terhadap harta untuk berinfak atau ketakutannya kepada musuh untuk memeranginya, hendaknya memperbanyak mengucap: ‘subhanallah wa bi hamdihi’. Kerana yang demikian itu lebih disukai oleh Allah dari gunung emas yang diinfakkan di jalan-Nya.” (HR Thabrani)
6. Mendapat Tempat Agung di Hari Kiamat
مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ القِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ، إِلاَّ أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
Artinya, “Barangsiapa yang membaca di waktu pagi dan sore, ‘subhanallah wa bihamdihi’ seratus kali, maka tidak ada seorangpun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak.” (HR. Muslim)
7. Pahalanya menandingi pahala Sholat Sunah
أَنَّ النَّبِيَّ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِينَ صَلَّى الصُّبْحَ وَهِيَ فِي مَسْجِدِهَا ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أَنْ أَضْحَى وَهِيَ جَالِسَةٌ فَقَالَ مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا قَالَتْ نَعَمْ قَالَ النَّبِيُّ a لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Artinya, “Bahwa Nabi SAW keluar dari sisinya di waktu pagi ketika shalat Subuh, sementara Juwairiyah duduk di tempat shalatnya. Di waktu Dluha, Nabi pulang sementara Juwairiyah masih duduk di tempat yang semula. Beliau (Nabi) bersabda kepadanya, ‘Kamu masih dalam keadaan di mana aku meninggalkanmu sejak tadi.’ Juwairiyah menjawab, ‘Benar.’ Nabi SAW bersabda, ‘Sungguh aku telah mengucapkan sesudahmu empat kalimat sebanyak tiga kali. Seandainya ia ditimbang dengan apa yang kamu ucapkan sejak pagi tadi niscaya ia menandinginya, (empat kalimat itu adalah):
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya, sebanyak jumlah makhlukNya, sejauh kerelaan diri-Nya, seberat timbangan Arasy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya’.” (HR. Muslim)
8. Menjadi Tanaman Kurma di Surga
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ
Artinya, “Barangsiapa yang membaca ‘subhaanallaahil adziim wabihamdihi’, maka akan ditanamkan untuknya satu pohon kurma di surga.” (HR. Tirmidzi)
Mari kita amalkan dzikir سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ (dengan ikhlas dan sungguh-sungguh hatinya hadir) minimal 20 hari agar menjadi habit (istiqomah) kita selamanya dan menjadikan kita mendapatkan rahmat & ridho Allah subhanahu wata’ala. aamiin
____________________________________________________________
Sumber :