Kalam Mutiara Abuya Muhammad bin Alawi al Maliki al-Hasani. Beliau adalah salah seorang ulama Islam dari Arab Saudi. Dilahirkan pada tahun 1365H atau 1946M di kota Mekkah.
Beliau berasal dari keluarga Al-Maliki Al-Hasani yang terkenal, dihormati dan dicintai dikota suci mekkah.
Ayahnya adalah As-Sayyid Alawi, seorang ulama terkemuka di Mekkah dan merupakan salah satu penasihat Raja Faisal, raja Arab Saudi. Berikut Kalam-kalam beliau :
” Akhlak lebih di dahulukan daripada ilmu.
” Orang alim harus memiliki dada yang lapang.
” Orang alim tidak cukup dengan ilmunya saja, tetapi ia harus meiliki siffat bijaksana.
” Sikap patuh dan rendah hati yang dibarengi dengan sedikit ilmu itu lebih baik, dari pada sifat licik dan sombong yang dibarengi dengan banyaknya ilmu.
” Kunci segala rahasia bersumber pada bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW.
” Ketika kita memuji atau menyebut keutamaan seseorang, bukan berarti kita juga merendahkan pihak lain (yang tidak disebut).
” Seharusnya seorang santri mempunyai bacaan wirid untuk menjaga dirinya dari kesesatan.
” Siapa saja yang memiliki kitab wiridku, berarti ia telah mendapatkan ijazah (izin untuk mengamalkannya). Ijazah itu bukan dariku, tetapi langsung dari para pengarang wirid-wirid tersebut.
” Seharusnya seorang santri banyak beribadah, dengan tujuan menjaganya dari perbuatan maksiat dan untuk memperkuat hafalannya.
” Tidak meremehkan santri, kecuali orang bodoh. – Abuya Muhammad bin Alawi al Maliki al-Hasani
” Jadikanlah Shalawat kepada Rasulullah Saw. senantiasa berada diantara dirimu dan munajatmu.
” Aku senang kepada santri yang berani, tetapi sopan. – Abuya Muhammad bin Alawi al Maliki al-Hasani
” Orang alim tidak cukup dengn ilmunya saja, tetapi ia harus memiliki akhlak yang baik.
” Orang yang memiliki cakrawala ilmu yang luas, akan sedikit protes kepada orang lain.
” Aku terlebih dahulu mengajarkan akhlak dan moral, sebelum aku mengajarkan ilmu dan kitab.
” Ilmu masih bisa dicari, tetapi tidak demikian dengan khidmah (pengabdian).
” Amar makruf dan nahi munkar harus dilakukkan dengan sikap bijak, lembut, dan bertahap.
” Hendaknya tujuanmu adalah menyebarkan ilmu, bukan malah mengalihkan perhatian banyak orang kepada dirimu. Sebarkanlah ilmu tanpa harus memperdulikan apakah mereke menerimamu atau berpaling darimu.
” Ilmu tidak akan berkumpul dengan sifat sombong di dalam satu dada.
” Ilmu tidak berkumpul dengan bisnis. Jika memang harus berbisnis seperlunya saja.
” Jangan sampai bisnis mengalahkan ilmu. – Abuya Muhammad bin Alawi al Maliki al-Hasani
” Semua ilmu itu penting, tetapi harus mendahulukan yang paling penting.
” Ikatan yang memperkuat huungan antara guru dan muridnya dalah menyebarkan ilmunya di atas metodenya.
” Ikatan yang mengokohkan hubungan antara kami dengan santri-santri kami adalah membaca wirid-wirid kami, mendoakan kami, dan senantiasa mengikuti manhaj kami.
” Kalian harus melanggengkan bacaan wirid, sebab wirid dapat menjadi tameng dan perisai diri.
Nubdzah min aqwaali wa hikami Al-Waalid Al-Habiib Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani Radhiyallaahu ‘anh
Baca Juga : Buku Wirid Abuya
Pertolongan Abuya Muhammad bin Alawi dari jauh
Assalamu Alaika ya Abuya.
SukaSuka