Musibah, adabnya adalah bersabar lalu ingat sama Dia. Bukan malah mencari kambing hitam. Kalo begitu, kau belum beradab

Musibah, adabnya adalah bersabar lalu ingat sama Dia. Bukan malah mencari kambing hitam. Kalo begitu, kau belum beradab.

Dunia diciptakan Allah sebagai tempat ujian bagi manusia. Apabila dunia adalah tempat ujian maka manusia harus siap untuk diuji. Ujian ada dua macam; Yaitu ujian kenikmatan dan musibah. Ada sebagian manusia yang menerima ujian kenikmatan, seperti kekayaan, kehormatan, jabatan, kesehatan, dll. Namun ada juga yang diuji dengan musibah, seperti kemiskinan, kehinaan, penindasan, dan sakit yang berkepanjangan. Baik ujian kenikmatan atau ujian musibah akan membawa kerugian bagi manusia jika ia tidak menghadapinya dengan sabar. Dan keduanya akan membawa keberuntungan apabila ia mampu bersabar.

Orang yang diuji dengan kekayaan lalu menghadapinya dengan kesabaan, adalah orang yang mau memberikan sebagian kekayaannya untuk mereka yang membutuhkan. Meskipun terasa berat untuk dilakukan, tetapi ia tetap bersabar dalam mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah demi mengharapkan ridha Allah Swt. Orang yang diuji dengan jabatan dan kekuasaan lalu menghadapinya dengan kesabaran, adalah orang yang mau menggunakan kekuasaannya untuk menjaga dan menolong orang-orang yang tertindas. Ia bersabar ketika melawan orang lain yang juga memiliki kekuasaan tetapi bersikap sewenang-wenang dan menindas rakyat kecil. Ia berani mempertaruhkan diri dan jabatannya demi menegakkan kebenaran dan keadilan.

Adapun orang yang tidak bersabar adalah orang yang selalu berkeluh kesah dan menyalahkan pihak lain ketika sedang menerima musibah. Ia mencari kesalahan-kesalahan orang lain atas malapetaka yang menimpa dirinya. Ia meyakini, bahwa yang menjadikannya dilanda kemiskinan dan kehinaan adalah sebab perbuatan orang lain. Kepada siapa saja yang ditemuinya ia selalu menampakkan kebencian dan kemarahan. Bahkan, ketika kesabarannya benar-benar tak tertahankan dan iblis ikut membisikkan tipu dayanya, ia tidak akan segan untuk menyalahkan Tuhan, lalu berkata dengan amarahnya bahwa Tuhan tidak adil. Na’udlubillahi min dzalik.

Sesungguhnya Allah tidak akan menguji manusia di luar batas kemampuannya. Apabila Allah menurunkan suatu ujian kepada salah seorang hamba-Nya, pasti Ia juga akan menyertakan kekuatan dan kasih sayang-Nya bersamanya. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mau bersabar atas ujian itu dan meminta untuk segera dihilangkan. Akhirnya, ia melenceng dari jalan kebenaran dengan meminta bantuan kepada selain Allah. Tentu ilblis akan senang pada perbuatannya itu karena ia telah terjerumus dalam kesyirikan dan menyekutukan Allah Swt. Iblis pun terus menggodanya sampai ia benar-benar tersesat di dalam kegelapan dan tidak bisa menemukan jalan untuk kembali.

Orang yang beriman, ketika ia diuji akan memasrahkan dirinya kepada Allah Swt. Sebab ia tahu bahwa ujian ini sesungguhnya datang dari Allah, dan Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Mungkin ujian itu akan mengurangi atau bahkan menghapus dosa-dosanya. Mungkin ujan itu akan mempertebal keimanannya. Atau mungkin, ujian itu akan mendatangkan anugerah Allah yang lebih besar, yaitu meningkatkan derajat, dst. Apabila manusia mau berprasangka baik kepada Allah maka ujian itu tidak akan lama dan Ia akan segera mencabutnya. Dan Ia akan mencabut pula bersamanya dosa-dosa dan kesalahannya, dan mengganti apa yang dahulu diambilnya dengan ganti yang baru dan yang lebih baik. Pahala yang besar telah menanti orang-orang yang menjalani kehidupan di dunia denga penuh kesabaran.

Allah berfirman,

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi [18]: 28)

Allah berfirman,

وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ

Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman [31]: 18)

Allah berfirman,

وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلا بِاللَّهِ وَلا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلا تَكُ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ

Bersabarlah (hai Muhammad) dan Tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. (QS. An-Nahl [16]: 127)

Allah berfirman,

فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيلا

Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik. (QS. Al-Ma’arij [70]: 5)

 

Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah [2]: 153)

 

Wallahu A’lam.

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: