Sebaik-Baik Sesuatu Yang Engkau Minta Dari Allah Adalah Sesuatu Yang Diminta Oleh Allah Darimu (Hikmah Ke-Tujuhpuluh Lima)

Sebaik-Baik Sesuatu Yang Engkau Minta Dari Allah Adalah Sesuatu Yang Diminta Oleh Allah Darimu (Hikmah Ke-Tujuhpuluh Lima)

خَيْرُ مَا تَطْلُبُهُ مِنْهُ مَا هُوَ طَالِبُهُ مِنكَ

Sebaik-baik sesuatu yang engkau minta dari Allah adalah sesuatu yang diminta oleh Allah darimu

Sebaik-baik hal yang engkau minta dari Allah adalah yang diminta oleh Allah darimu, seperti istiqomah dalam beribadah, ikhlas, khusu’ dan lain-lain. Sesungguhnya hal ini lebih baik bagimu dari pada permintaanmu kepada Allah untuk memenuhi keinginan nafsumu, -baik nafsu dunia maupun nafsu akherat-.

Do’anya Syekh Abil Qosim adalah, “ya Allah! jadikanlah keinginanku sebagaimana yang Engkau inginkan, dan janganlah Engkau jadikan tujuan dan keinginanmu itu apa yang aku minta dari-Mu”

MENDUSTAI DIRI

(Hikmah Ke-Tujuhpuluh Enam)

الْحُزْنُ عَلَى فَقْدَانِ الطَّاعَةِ مَعَ عَدَمِ النُّهُوْضِ إِلَيْهَا مِنْ عَلاَمَاتِ الْإِغْتِرَارِ

Merasa bersedih atas terlambatnya suatu ketaatan tetapi tidak segera melakukannya adalah tanda masih dikuasai tipuan

Rasa bersedih atas keterlembatan melakukan suatu ketaatan sekarang dan tidak segera melakukannya esok hari adalah tanda keterperdayaannya pada tipuan. Hal ini terjadi karena hatinya masih bergantung pada sesuatu yang bukan hakekat, dan ia belum menduduki maqom para salikiin al-abroor (orang yang berjalan menuju Allah dengan benar). Karena maqom para salikin al-abroor adalah bersedih atas ketertinggalan ibadah pada saat ini, tetapi kemudian ia bangkit dan segera melakukannya esok hari.

Orang yang menyesal dan benar-benar bersedih atas ketertinggalan banyak ibadah dan ketaatan akan sangat cepat berjalan menuju Allah, bahkan ia dapat mendahului orang-orang yang sudah berjalan beberapa tahun yang lalu. Di dalam hadits dikatakan, “sesungguhnya Allah mencintai setiap hati yang bersedih”. Dan nabi junjungan kita Muhammad SAW adalah nabi yang senantiasa bersedih hati dan selalu bertafakur.

Syekh Abdul Majid, Syarhu Kitabil Hikam

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: