Sifat api berbeda dengan sifat udara, udara selalu ada disekitar kita dan tidak pernah hilang, seperti halnya dengan air, ia selalu ada dan tidak pernah hilang. Tetapi berbeda halnya dengan api, ia punya potensi hilang dan muncul. Jika api selamanya muncul, seperti air dan udara, maka alam ini akan terbakar. Api akan menyebar dan menyebabkan bahaya dan kerusakan.
Jika api selamanya hilang, tidak muncul, maka manfaatnya akan sia-sia. Oleh karena itu, hikmah Allah menyimpan potensi api pada benda-benda tertentu. Seseorang mengeluarkannya ketika membutuhkan dan memadamkannya ketika tidak membutuhkan.
Dan siapakah yang menundukkan api dengan aturan yang baik dan mengagumkan seperti itu, yang dengannya banyak manfaat yang bisa didapatkan dari api dan terhindar dari bahayanya?. Allah berfirman: “Apakah kalian melihat api yang menyala.
Apakah kalian menumbuhkan pohonnya atau kami yang menumbuhkan. Kami menjadikannya sebagai peringatan dan kesenangan bagi orang-orang yang bepergian. Maka, sucikanlah Tuhanmu dengan nama-Nya yang Agung”. (QS. Al-Waqiah: 71-74)
‘Aja’ib al-Makhluqat min Manzhur Fikr al-Imam Ibnu al-Qoyyim