Abuya As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani Mendapat Hadiah Mobil. Pada suatu hari, terbersit kerinduan Abuya kepada datuknya, Rasulullah Saw, sehingga ia sangat ingin pergi berziarah ke makamnya di kota Madinah Al-Munawarah. Namun ia merasa bingung akan waktu yang tepat dan bagaimana pergi ke sana, apakah ia harus pergi sendiri atau mengajak serta murid-muridnya. Jika beliau mengajak murid-muridnya ia tidak memiliki mobil yang besar yang dapat mengangkut banyak orang. Pada saat dilanda kebingungan itu, tampaklah pertolongan Allah kepada kekasih-Nya itu.
Seperti biasa, setelah selesai membaca wirid selepas shalat subuh, Abuya membaca surat-surat yang telah diterimanya. Terkadang beliau membacanya sendiri, dan terkadang beliau meminta salah satu muridnya untuk membacanya dihadapan beliau -apabila surat itu tidak bersifat rahasia-. Pada hari itu, ada salah satu surat yang membuat hati Abuya sangat gembira dan bersyukur. Surat itu datang dari seorang pengusaha kaya di kota Jeddah yang berjarak sekitar 80 Km dari kediaman beliau di pusat kota Makkah. Surat itu bercerita bahwa ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah Saw. Sebelum ia bermimpi itu, ia merasa kebingungan bagaimana menghabiskan sisa hartanya, karena segala kebutuhan dan kepentingannya telah terpenuhi. Di dalam mimpinya, Rasulullah berpesan agar sisa hartanya itu diberikan kepada anaknya yang bernama As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani yang tinggal di kota Makkah. Nabi berpesan agar hartanya dibelanjakan untuk membeli kendaraan yang mampu menampung 50 orang.
Karena pada saat itu tidak ada kendaraan besar yang mampu menampung 50 orang, akhirnya ia membelikan dua buah mobil, yang satu bus mini (coster) dan yang satu nissan. Dan alhamdulillah dengan pertolongan Allah, pengurusan peresmian kepemilikikan mobil itu dapat dilakukan di hari itu juga, sehingga Abuya dan para murid dapat berangkat ke Madinah bersama dengan murid-muridnya di hari itu juga. Mobil yang besar beliau beri nama dengan ‘busyra’, dan mobil yang kecil beliau beri nama ‘karimah’.
Baca Juga : Kalam – kalam Penting Dari Abuya